IBU
ku berangkat sekarang untuk membantai
lawan
Untuk berjuang dalam pertempuran.
Aku berangkat, Bu,
dengarlah aku pergi
Doakanlah agar aku berhasil.
Sayapku
sudah tumbuh, aku ingin terbang.
Merebut kemenangan di mana pun
adanya.
Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis
Biar kucari
jalanku sendiri.
...
Aku ingin melihat, menyentuh, dan
mendengar
Meskipun ada bahaya, ada rasa takut.
Aku akan
tersenyum dan menghapus air mata
Biar kuutarakan pikiranku.
Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku
Memahat tempatku, menjahit
kainku
Ingatlah, saat aku melayari sungaiku
Aku mencintaimu, di
sepanjang jalanku.
Selasa, 19 Februari 2013
Papa
Tak semerdu nyanyian lembut seorang ibu
Kau membingkaiku dengan nada nada ketulusan
Yang mengantarkan hatiku
Menuju lembah tinggi
Bernama kedamaian
Meski sentuhanmu tak selembut belaian suci seorang ibu
Namun dengan dekapanmu
Ku terhangatkan dengan kasihmu
Ku terlenakan
Dengan cintamu
Tangisku berderai
Kala ku ingat ucapan indahmu menimangku
Kala ku sentuh tubuh letihmu menjagaku
Seperti karang menjaga debu pasir
Kau jaga aku
Kau lindungiku
Dari kotoran raga dan jiwa yang kan basahiku. .
Kau rela di terpa deburan buih
Yang berlalu
Demi aku
Demi anakmu
Seakan tak pernah lelah
Kau hapuskan tetes air mataku
Seakan tak pernah bosan
Kau redamkan aku dari tangisan
Ku urai hati ini
Untukmu
Untuk segalanya yang tlah kau labuhkan pada dermaga hidupku
Hanya sebentuk puisi
Dari ketulusan hati
Untukmu papaku
Terima kasih. . . .
Langganan:
Postingan (Atom)